Sabtu, 04 Desember 2010

Mikroba Bisa Hidup di Mars Jutaan Tahun


Strain bakteri Conan Deinococcus radiodurans.

KOMPAS.com — Ada satu bakteri yang dinamai "Conan the Bacterium" alias Bakteri Conan karena kekuatan bertahan hidupnya, yakni Deinococcus radiodurans. Bakteri tersebut sebelumnya dikatakan mampu bertahan dari radiasi.

Kini, secara teori, bakteri tersebut pun disebut bisa bertahan hidup di Mars hingga jutaan tahun. Kemampuan bertahan hidup yang dimaksud di sini adalah kemampuan menjalani masa dormansi atau tidur lama saat kondisi ekstrem.

Telaah teoretis tersebut muncul dari eksperimen Lewis Dartnell dari University College London dan koleganya. Mereka membekukan bakteri tersebut pada temperatur -79 derajat celsius, temperatur rata-rata di Mars. Setelah dibekukan, bakteri dipapar sinar gama dengan dosis tertentu dalam jangka waktu lama untuk mengetahui respons bakteri terhadap radiasi.

Hasilnya, lewat simulasi itu, tim peneliti menyimpulkan bahwa bakteri tersebut bisa tetap bertahan hidup selama 1,2 juta tahun di lingkungan Mars sebelum akhirnya populasi mereka berkurang menjadi hanya sepersejuta dari populasi semula.

Studi sebelumnya menunjukkan bahwa kemampuan bertahan hidup dari bakteri ini dipengaruhi oleh temperatur Mars yang membuat mereka membeku. Radiasi memiliki lebih sedikit efek buruk pada sel-sel yang membeku. "Suhu dingin bermanfaat di sini. Itu meningkatkan kesempatan untuk tahan dari radiasi," kata Dartnell.

Selain Deinococcus radiodurans, Dartnell juga meneliti tentang bakteri yang dia isolasi dari lembah kering di Antartika, tempat ketika suhu bisa mencapai -40 derajat celsius ketika musim dingin tiba. Bakteri tersebut berasal dari strain Brevundimonas. Hasil eksperimennya menunjukkan, bakteri itu bisa bertahan hidup selama 117.000 tahun di Mars.

Menanggapi eksperimen tersebut, Cassie Conley dari NASA mengungkapkan, "Semakin banyak kita belajar tentang makhluk hidup di Bumi, semakin banyak juga kita akan mengetahui bahwa makhluk hidup tersebut bisa hidup di luar Bumi."

Penelitian Dartnell dan koleganya dipublikasikan di jurnal Astrobiology yang terbit tanggal 17 Oktober 2010.


Sumber : www.Kompas.com

Robot Hijau Rebut Tahta Symbian


KOMPAS.COM- Seperti sudah diduga, "perang" ponsel tidak hanya pada brand, namun yang lebih serius justru pada pertarungan sistem operasi yang melibatkan Android, BlackBerry, iPhone, Symbian, dan Windows Mobile, sebagai lima OS terbesar.

Tahun silam, pada kurun Juli hingga September, Symbian masih di atas angin. Perlawanan sungguh tak menarik dilihat, karena dominasi Symbian sangat besar. Sementara empat OS lain seperti saling bertarung sendiri di lapangan lain. Symbian melenggang kangkung.

Di kuartal ke empat tahun silam atau babak terakhir 2009, sementara di lapangan "kedua" empat OS saling beradu namun keempatnya menampakkan hasil penjualan yang meningkat. Termasuk Windows Mobile (waktu itu masih memakai nama ini sebelum sekarang jadi Windows Phone) sekalipun.

Riset yang digelar oleh GfK Asia bahkan menunjukkan bahwa Windows Mobile dan Android yang tampak cukup moderat. Sementara dua lainnya biasa-biasa saja. Namun, di sisi lain, di lapangan "satu" Symbian yang tampil sendirian justru memperlihatkan grafik penjualan yang menurun drastis.

Bagaimana dengan awal hingga tengah tahun 2010?

Astaga! Symbian seperti kehabisan darah dan gairah. Terus saja menukik. Begitupun dengan Windows Mobile yang memang sama sekali tak ada upaya besar untuk melakukan pembenahan. Seolah kejatuhannya sudah bisa diramalkan. Bahkan sukses dilibas Android, BlackBerry, dan iPhone.

Lepas tengah tahun, situasi semakin susah diramalkan. Symbian Fondation melakukan pembenahan, namun agresifitas Android sudah terlalu besar. Bisa saja kelak akan menjungkirkan sang "raja" dalam tempo cepat. Beberapa pengamat menyebut, butuh satu atau dua tahun lagi Android bisa duduk di kursi teratas.

Lucunya, iPhone yang selalu bikin kontroversi (sekaligus inovasi) juga mengikuti garis grafik Symbian. Meluncur ke bawah, namun tak setajam Symbian. Sedangkan Windows Mobile, ya begitulah.... tak ada upaya, terjun pun terjadi. Kasihan...

Predikasi pengamat tampaknya harus direvisi. Karena pada kurun tersebut, robot hijau justru mendaki cepat. Cepat sekali bahkan. Sekaligus melindas BlackBerry maupun iPhone. Penjualannya memang sangat meningkat keras, dan terbukti sejumlah vendor "diselamatkan", hingga Motorola, Sony Ericsson, dan lainnya pengusung OS Android harus mengakui penjualannya terbantu.

Pada menjelang babak terakhir atau di kuartal tiga, situasi semakin "gawat" bagi Symbian. Situasi bukannya berangsur membaik, malah sebaliknya. "Dari laporan kami pada kuartal tiga, menunjukkan bahwa Android mengambilalih Symbian sebagai ponsel pintar paling favorit khususnya di kawasan Asia," ujar Gerard Tan, Regional Account Director untuk Telecommunication, GfK Asia.

Memang, di kawasan Asia Tenggara, Symbian masih unggul. Namun di kawasan Asia Utara, Android yang naik peringkat. Dan, jika ditotal, Android telah mengungguli Symbian. Ini fakta yang tak terbantahkan. Dua sistem operasi ini tampak saling beradu dengan pertautan yang sangat tipis.

Jika tren ini terus berlangsung, kenaikan penjualan ponsel Android yang dua kali lipat sepanjang awal hingga kuartal ketiga tahun ini bisa terulang kembali di masa berikutnya. Sementara Symbian perlu pembenahan dan terobosan yang lebih inovatif lagi, jika masih ingin menikmati pertandingan di lapangan "satu".

Nah, dua petarung, iPhone dan BlackBerry tampaknya masih seru-seruan di lapangan "kedua". Memang Windows Mobile menunggu bangun kembali agar bisa tampil kembali bersama seterunya ini.

Sumber : http://tekno.kompas.com/read/2010/11/24/16421328/Robot.Hijau.Rebut.Tahta.Symbian.

ITB dan UI Bikin Alat Penyembuh Stroke Lewat Pikiran


Jakarta, Berbagai terapi standar dan terapi alternatif dilakukan untuk mempercepat pemulihan stroke. Kini ilmuwan dari ITB dan UI tengah bekerjasama untuk mengembangkan alat bantu untuk pasien stroke dengan hanya menggunakan pikiran tanpa menyentuhnya yang dinamakan Brain Computer Interface (BCI).

Pasien pasca stroke dengan berbagai stadium senantiasa berkeinginan serta berusaha untuk menemukan kembali kemampuannya, mulai dari kemampuan gerak motorik, berbicara, berpikir hingga pengembalian kemampuan kognitifnya.

Prosedur rehabilitasi yang biasa dilakukan adalah rehabilitasi standar dari dokter rehabilitasi medik dengan menggunakan peralatan stimulasi listrik, Ultrasono dan berbagai alat bantu listrik mekanik lainnya.

Selain terapi standar, pasien biasanya dapat mengkombinasikannya dengan terapi alternatif mulai dari akupunktur, acupressure, herbal, ion, yoga dan meditasi, hingga terapi moderen dengan menggunakan Trans Cranial Stimulation atau pun Brain Stimulation. Upaya ini dapat dikatakan sebagai usaha melakukan stimulasi luar-dalam dari diri pasien.

Tapi kini Fakultas Elektronika & Informatika ITB dan Fakultas Kedokteran UI kini tengah mengembangkan alat bantu gerak hanya dengan bantuan pikiran tanpa menyentuhnya, yaitu Brain Computer Interface (BCI).

"Dengan BCI, kita menggunakan sinyal dari otak untuk dapat menggerakkan benda tanpa menyentuhnya. Jadi seperti di film Avatar, pasien stroke nantinya bisa menggerakkan apa saja cukup dengan pikiran di kepalanya," jelas Prof Dr Ir Tati R Mengko, Guru Besar Fakultas Teknik Elektronika dan Informatika ITB, di sela-sela acara seminar 'Don't Worry Be Happy After Stroke' di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Jumat (3/12/2010).

Menurut Prof Tati, penelitian ini merupakan hasil kerjasama antara Laboratorium Elektronika, Biomedika dan Kendali ITB dengan Pusat Kajian Otak di FK UI.

"Tadinya teknologi ini bukan ditujukan untuk pasien stroke, tetapi untuk mendeteksi gelombang alfa di otak. Gelombang alfa bisa mendeteksi kantuk, jadi bisa diaplikasikan untuk para supir. Kalau ngantuk alatnya bunyi biar nggak jadi ngantuk lagi. Tapi setelah dikaji, aplikasinya juga bisa digunakan untuk membantu pemulihan pasien stroke," jelas Prof Tati lebih lanjut.

BCI ini dalam pengembangannya diusahakan dapat digunakan sebagai alat bantu bagi orang yang memiliki keterbatasan fisik atau dapat digunakan sebagai bagian dari teknologi asistif (teknologi alat bantu).

Prof Tati mengatakan, teknologi BCI ini masih dalam tahap awal riset dan pengembangan. Namun adanya kenyataan ini merupakan langkah positif dalam mewujudkan harapan orang-orang yang memiliki keterbatasan fisik seperti pasien stroke untuk dapat memiliki tangan atau kaki yang dapat bebas digerakkan sesuai pikiran, tanpa harus menyentuh atau beranjak.

"Saya belum bisa mengatakan kapan teknologi ini bisa selesai. Ini juga belum diujikan kepada pasien stroke. Masih butuh pengembangan dan tentunya dana. Selama 3 tahun ini kami masih menggunakan dana penelitian dari kampus. Pernah coba mengajukan proposal ke Kementerian Riset dan Teknologi, tapi mungkin belum terlalu penting jadi ditolak. Nanti kami akan coba ajukan proposal lagi dengan model baru ke Kementerian Kesehatan, mudah-mudahan bisa," harap Prof Tati.

Sumber : http://www.detikhealth.com/read/2010/12/03/162810/1508665/763/itb-dan-ui-bikin-alat-penyembuh-stroke-lewat-pikiran?l993306763

Manfaat Yoghurt


Yoghurt pertama kali ditemukan oleh warga Turki. Awalnya para penggembala domba menyimpan susu hasil perahannya pada kantung yang terbuat dari kulit domba. Setelah disimpan beberapa waktu, susu terfermentasi oleh bakteri sehingga menjadi asam, teksturnya mengental namun tidak basi. Hasil temuan inilah yang berkembang menjadi yoghurt seperti kita kenal sekarang.
Dalam perkembanganya, yoghurt menjadi produk pangan yang diterima dengan baik bahkan menjadi salah satu bahan pangan favorit di seluruh belahan bumi, temasuk Indonesia. Mudahnya masyarakat menerima yoghurt karena cita rasanya khas, lembut, asam, segar dan banyak manfaatnya untuk kesehatan tubuh.

Proses Pembuatan

Yoghurt adalah produk yang dibuat dengan cara mengasamkan susu dengan bakteri asam laktat. Starter yang digunakan biasanya lactobacillus bulgaricus dan streptococcus thermophilus. Bakteri ini ditambahkan ke dalam susu yang telah dipasteurisasi, kedua bakteri inilah yang akan memfermentasi laktosa (gula susu) menjadi asam laktat. Dalam tahap ini akah di hasilkan flavour yoghurt yang khas, cita rasanya asam dan teksturnya mengental karena koagulasi protein susu oleh asam.

Aneka Jenis Yoghurt

Di pasaran banyak dijumpai aneka jenis yoghurt. Plain yoghurt adalah salah satunya, yoghurt ini warnanya putih dan rasanya asam. Jenis ini cocok untuk campuran aneka jenis masakan, kue, pudding atau minuman karena cita rasanya netral. Selain plain yoghurt, ada juga fruit yoghurt, jenis yang di dalamnya sudah ditambahkan sari dan potongan buah-buahan. Fruit yoghurt lezat dimakan langsung karena sudah ditambahkan aneka buah untuk memperkaya rasa. Selain rasa buah, kini banyak juga kita jumpai yoghurt dengan aneka rasa seperti coklat, vanilla dan mocca.

Lezat Untuk Masakan

Cita rasa yoghurt yang creamy, asam dan segar tidak Cuma lezat dikonsumsi langsung. Aneka jenis masakanpun lebih lezat jika Anda menambahkan yoghurt ke dalamnya. Jika anda membuat satai atau olahan dari daging seperti shish kabab atau chicken tandori, cobalah menambahkan plain yoghurt dalam bumbu perendam. Hasilnya selain memperkaya nilai gizi, olahan daging pun akan lebih empuk, gurih dan lezat. Hidangan lain yang cocok dikombinasikan dengan yoghurt adalah ceam soup, saus salad, pudding, ice cream dan minuman segar seperti juice.

Manfaat Terkandung

Ditilik dari komposisi zat gizinya, yoghurt sangat tinggi kalsium dan zat besi, zat yang baik untuk mencegah keropos tulang . Berdasarkan sumber The Wellness Encyclopedia (1991) menyebutkan bahwa setiap 227 gr yoghurt mengandung 275 – 400 mg kalsium, angka yang cukup tinggi jika dibandingkan dengan sumber kalsium yang lain. Kandungan gizi lain adalahvitamin B-komplek untuk kesehatan reproduksi, protein untuk pertumbuhan, mineral dan vitamin lain untuk menjaga dan memelihara kesehatan sel tubuh.
Bagi para penderita lactose intolerance, yoghurt dapat menjadi pengganti susu karena laktosa sudah dirubah menjadi asam laktat sehingga aman untuk dikonsumsi. Lain halnya dengan penelitian Ellie Metchnikoff (pemenang nobel kedokteran 1908). Hasil penelitiannya yang dilakukan di Balkan menyimpulkan bahwa ada korelasi positif antara kosumsi yoghurt dengan panjang umur. Terbukti, penduduk Balkan yang banyak mengkonsumsi yoghurt mempunyai usia yang panjang (± 87 tahun). Menurut Ellie, kebiasaan mengkonsumsi yoghurt yang mengandung bakteri aktif bermanfaat untuk mencegah terjadinya keracunan akibat radikal bebas(penyebab kanker ) dan penuaan dini. Untuk manfaat maksimal, pilih yoghurt yang tanpa bahan pengawet, pemberi rasa dan warna. Plain yoghurt adalah pilihan yang baik, selain mengandung bakteri aktif yang baik untuk system pencernaan, jenis ini juga tanpa penambahan bahan-bahan kimia berbahaya. Jangan lupa untuk menyimpanya dalam suhu dingin karena yoghurt tinggi protein dan mengandung bakteri aktif yang mudah rusak jika disimpan pada suhu ruang.


Sumber : http://culinary.blogdetik.com/2008/06/28/manfaat-yoghurt/?l991101blog

Tidur Tak Nyenyak Rawan Kena Penyakit Jantung

Pittsburgh, Tubuh membutuhkan waktu tidur yang cukup untuk menjaga kondisi kebugarannya. Tidur yang kurang berkualitas akibat berbagai gangguan mulai dari ngorok hingga tidur tak nyenyak berhubungan dengan risiko sindrom metabolik yang bisa memicu penyakit jantung.

Selain penyakit jantung, sindrom metabolik juga berhubungan dengan 2 penyakit serius lainnya yakni diabetes dan stroke. Risiko untuk mengalami ketiga penyakit bisa diprediksi dari beberapa faktor risiko seperti perut buncit, kolesterol tinggi dan gula darah tinggi.

Kini para ahli dari University of Pittsburgh menambahkan faktor risiko lain yang tak kalah penting, yakni gangguan tidur. Faktor ini terungkap dalam penelitian yang dilakukan selama 3 tahun terhadap 812 orang dengan rentang usia antara 45-74 tahun.

Dalam penelitian itu, risiko mengalami sindrom metabolik secara umum meningkat 2 kali lipat pada partisipan yang selalu ngorok saat tidur. Sementara pada partisipan yang susah tidur, risikonya naik 80 persen dan pada partisipan yang selalu bangun dalam kondisi tidak segar naik 70 persen.

Ketika diteliti lebih lanjut, peneliti menyimpulkan bahwa kebiasaan ngorok berhubungan dengan faktor risiko lain yakni peningkatan tekanan darah dan kadar kolesterol. Sementara itu susah tidur dan bangung dalam kondisi tidak segar merupakan faktor risiko tersendiri, tidak terkait dengan faktor lain.

"Ini merupakan penelitian pertama yang mengungkap hubungan yang lebih erat antara gangguan tidur dengan risiko sindrom metabolik," ungkap Prof Wendy M Troxel yang memimpin penelitian tersebut seperti dikutip dari HealthDay, Jumat (3/12/2010).

Selain menjadi faktor risiko sindrom metabolik, selalu ngorok saat tidur juga menunjukkan adanya masalah dengan saluran pernapasan. Pada beberapa kasus, kondisi ini bisa menyebabkan sistem pernapasan berhenti sesaat ketika tidur (sleep apnea).

Hasil penelitian ini dipublikasikan dalam jurnal Sleep edisi 1 Desember 2010.

Sumber : www.detikhealth.com